0
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) pada saat ini sangat populer di dunia karena membawa yang signifikan dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu pendidik harus bisa mengusai ICT/TIK untuk menhujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Bilamana tidak mengikuti ICT/TIK maka pendidik di negera kita akan menjadi tertinggal dari negera lain maka di pendidik harus menguasai teknologi karena pendidikan selalu mengalami penyesuai sehingga di perlukan sebuah kompetensi.
Di dalam ICT salah satu yang perlu dilakukan adalah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang dilakukan melalui pendayagunaan ICT di bidang  pendidikan yang mencakup peran ICT sebagai substansi pendidikan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan, dan infrastruktur pendidikan.
TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pendidik sangat berperan penting dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak didik. Kemudian hasilnya meningkatkan kualitas belajar anak didik, dengan  ICT yang tepat guna dalam pembelajaran, sebagai di kemukan oleh Tata  and Prasad serta Hensel dalam Hamid Ghasemi menyatakan
The aim behind information technology is to be provided  to the proper shape, for the right person, right time and at reasonable cost[1]

Makna di atas bahwa ICT  bahwa kepada bentuk yang tepat , untuk orang yang tepat , waktu yang tepat dan dengan biaya murah, sehingga pengunaan ICT itu tetap pada sasaran, baik dari segi waktu dan dana, sehingga Penggunaan ICT menjadi efesien.  Dari paparan diatas maka kami tertarik membuat makalah yang berjudul “Membuat Model dan Pengembangan TIK/ICT di Sekolah” karena TIK/ICT tentunya sangat di perlukan dalam sebuah pendidikan untuk meningkatan mutu pendidikan.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa-apa saja Model TIK/ICT ?
2.    Bagaimana Membuat Model dan Pengembangan TIK/ICT di Sekolah?
C.  Tujuan
1.    Untuk mengetahu Model TIK/ICT
2.    Untuk mengetahui dan mengaplikasian Membuat Model dan Pengembangan TIK/ICT di Sekolah


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Model dan Pengembangan TIK/ICT Dalam Pembelajaran
Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentrasfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, penguasaan TIK berarti kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK secara umum termasuk komputer (Computer literate) dan memahami informasi (Information literate). Tinio mendefenisikan TIK sebagai seperangkat alat yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mendiseminasikan, menyimpan, dan mengelola informasi. Teknologi yang dimaksud termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran (radio dan televisi), dan telepon. UNESCO mendefenisikan bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Defenisi umum TIK adalah computer, internet, telepon, televise, radio, dan peralatan audiovisual[2]..
Morsund dalam UNESCO (2003) mengemukakan cakupan TIK secara rinci yang meliputi sebagai berikut:
Ø  piranti keras dan piranti lunak komputer serta fasilitas telekomunikasi
Ø  mesin hitung dari kalkulator sampai super komputer
Ø  perangkat proyektor / LCD
Ø  LAN (local area network) dan WAN (wide area networks)
Ø  Kamera digital, games komputer, CD, DVD, telepon selular, satelit telekomunikasi dan serat optik
Ø  mesin komputer dan robot[3]
sedangkan Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT adalah sebagai berikut :
Ø Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya.
Ø Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
Ø Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran dikelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
Ø Merangsang daya kratifitas berpikir pelajar. Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampumenyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Begitu pula sebaliknya dengan pelajar yang berkreativitas rendah.
Ø Dengan demikian, tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberi manfaat yang lebih dalam pembelajaran.[4]
Dalam TIK/ICT dalam pembelajaran  ada 2 model yaitu komunikasi antara pembelajaran langsung (syncronous) dan tidak langsung (ansyncronous), dengan sebuah terminologi untuk mendeskripsikan bagaimana dan kapan pembelajaran berlangsung.

1.    Pembelajaran Langsung (Syncronous Learning)
Dalam pembelajaran langsung, proses belajar dan mengajar berlangsung dalam waktu yang sama (real time) walaupun pendidik dan para peserta didik secara fisik berada pada tempat yang berbeda satu sama lain. Contohnya :
a.    Mendengarkan siaran Radio.
b.    Menonton siaran Televisi
c.    Telepon Internet dan Chatting
d.   Siaran langsung Satelite dua arah.
2.    Pembelajaran Tidak Langsung (Ansyncronous Learning)
Dalam pembelajaran tidak langsung, proses belajar dan mengajar berlangsung dengan adanya delay waktu (waktu yang berbeda). Pendidik(Guru)  dan  peserta didik secara fisik berada pada tempat yang berbeda. Contohnya :
a.    Belajar sendiri menggunakan internet atau CD-Rom.
b.    Kelas belajar menggunakan video tape.
c.    Presentasi web atau seminar menggunakan audio/video.
d.   Rekaman suara, mentoring tanya jawab.
e.    Membaca pesan e-mail,mengakses content onlinedan forum diskusi.
Karakteristik dari pembelajaran tidak langsung (ansyncronous) adalah pendidik(Guru) harus mempersiapkan terlebih dahulu materi belajar sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Peserta didik bebas menentukan kapan akan mempelajari materi belajar tersebut[5].
Contoh TIK/ICT  yang digunakan dalam komunikasi pembelajaran secara syncronous dan asyncronous sebagai berikut[6]:
Asyncronous Learning
(Pembelajaran secara Langsung)
Syncronous Learning
(Pembelajaran secara Tidak Langsung)
Fax
Telephone
E-Mail
Screen Sharing
Knowledge Base
Chat
Newsgroups
Web conferences
Computer Based Training
Online Seminar
Quick Reference Guide
Compressed video classes
Sedangkan karakteristik e-learning dapat dikemukakan sebagai berikut:
Karakteristik
Penjelasan
Non-linearity
Pemakai (user) bebas untuk mengakses (browse) tentang objek pembelajaran dan terdapat fasilitas untuk memberikan persyaratan tergantung pada pengetahuan pemakai.
Self Managing
Pemakai dapat mengelola sendiri proses pembelajaran dengan mengikuti struktur yang telah dibuat.
Feedback-Interactivity
Pembelajaran dapat dilakukan dengan interaktif dan disediakan feedback pada proses pembelajaran.


B.  Membuat Model dan Pengembangan TIK/ICT di Sekolah
Kriteria yang paling utama dalam membuat model dan pengembangan  disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi anak didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
Ada 3 (tiga) pilar yang saling melengkapi guna penerapan ICT (Information and Communication Technology) di sekolah, antara lain:
1.    Sistem Manajemen Sekolah (School Management System). Suatu sistem yang mengatur bagaimana perencanaan, operasional, monitoring dan improvement suatu organisasi sekolah
2.    Strategi Pengembangan ICT di Sekolah. Suatu perencanaan ICT jangka panjang terintegrasi untuk seluruh elemen di sebuah sekolah.  Mencakup : jangkauan dan scope ICT, pemilihan teknologi (hard ware, software, jaringan, Internet provider, programming, data base system dll), tahapan implementasi, pelatihan ICT, Sosialisasi dll.
3.    Pengembangan budaya ICT di Sekolah. Sebuah perencanaan yang bertujuan untuk membuat sebuah lingkungan belajar berbasis ICT, menuju budaya implementasi ICT di sekolah yang sehat dan efektif.  Pengembangan budaya ICT ini melibatkan seluruh elemen sekolah (pimpinan, guru, karyawan, siswa dan bahkan orang tua siswa).[7]
3 pilar tersebut harus berjalan seiring dan selaras, jangan sampai satu pilar lebih dominan dibandingkan yang lain.
Adapun Produk Pembelajaran Berbasis TIK/ICT
1.    Presentasi Power Point. 
Ini adalah bentuk yang paling sederhana dan paling mudah dan paling praktis sehingga paling banyak dipergunakan oleh kebanyakan pembicara, baik pembicara seminar, workshop, dan juga guru di kelas. Hendaknya, setiap guru paling tidak mempunyai kemampuan untuk membuat materi ajar dalam bentuk presentasi Power Point ini. Meskipun paling sederhana, Power Point memberikan fasilitas yang cukup hebat untuk membuat media ajar. Justru dengan kesederhanaan ini lah yang menyebabkan hal ini sangat mudah dipelajari. Apakah hasilnya menjadi sangat sederhana?  Belum tentu. Dengan kreatifitas lebih, Power Point dapat dioptimalkan dengan baik untuk membuat paket media ajar yang berkualitas.
2.    2 . CD Media Ajar Berbasis HTML.
Ketika kita membeli majalah-majalah komputer, sering kali kita mendapatkan CD yang begitu kita masukkan ke dalam CD ROM, dia langsung nge-load  internet browser dan menampilkan menu dan konten CD tersebut. Bahasa HTML adalah bahasa yang biasanya dipergunakan dalam menampilkan halaman web. Halaman HTML dapat dibuat dengan  mudah dibuat. Tentunya, akan sangat tergantung kepada yang bersangkutan dalam membuat tampilan. Setiap topik atau bahasan yang berhubungan dapat dengan mudah dihubungkan dengan link (hyperlink). Sama persis dengan halaman web, namun sekarang kita buat dalam bentuk CD. Caranyapun sangat mudah, kumpulkan semua materi kerja dalam satu folder. Seluruh folder ini harus tercopy ke dalam CD dengan letak file dan struktur folder yang sama persis dengan saat pembuatan. Jangan lupa mengemas CD tersebut dalam bentuk autorun CD. Caranya pun juga sangat mudah, cukup dengan menambahkan file ‘autorun.inf’, definisikan file inisiasi yang akan dibuka dengan file tersebut.

3. Video Pembelajaran.  
CD pembelajaran itu nanti berupa video hasil rekaman aktifitas pembelajaran yang direkam dan ditampilkan dalam bentuk video. Karena bentuknya video, maka dia akan mengalir seperti orang nonton film. Tidak ada fasilitas interlinking dalam film tadi. Bahan video bisa berasal dari rekaman anda yang seolah-olah sedang mengajar di lab, sedang mengerjakan workshop, rekaman desktop dengan Camtasia, atau bisa juga mencari dari situs-situs social video hosting seperti youtube.com, teacherstube.com, metacafe.com, dan sebagainya. Kemudian, potongan-potongan video diolah dengan perangkat lunak video editting (misalnya ULead Video Editor), ditambahi elemen text, diberikan efek-efek, dan juga perlu diberikan dubbing suara guru. Perangkat yang dibutuhkan diantaranya kamera digital dan handycam (kalo tidak ada, mungkin camera handphone pun juga bisa, dengan kualitas terbatas).
4.      Multimedia Pembelajaran Interaktif. Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu.  Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:
a.    Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar
a.    Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video
b.    Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter 2001 adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
c.    Multimedia sebagai  perpaduan antara teks teks, grafik,  sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik
d.   Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi
e.    Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia meru-pakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Pemanfaat-an multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, me-dis, militer, bisnis, desain, Arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi, dll. 
BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan
Peranan TIK/ICT memiliki peranan dalam kemajuan pendidikan dalam mengembangkan  potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pendidik sangat berperan penting dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak didik,  Dalam TIK/ICT dalam pembelajaran  ada 2 model yaitu komunikasi antara pembelajaran langsung (syncronous) dan tidak langsung (ansyncronous), dengan sebuah terminologi untuk mendeskripsikan bagaimana dan kapan pembelajaran berlangsung.
Sedangakan dalam membuat model ICT untuk pembelajaran tentu pengembangan  disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Ada ada 3 pilar yang saling melengkapi guna penerapan ICT
·      Sistem Manajemen Sekolah
·      Strategi Pengembangan ICT di Sekolah.
·      Pengembangan budaya ICT di Sekolah
3 pilar ini satu sama lain, harus seimbang tidak ada yang paling kokoh atau paling lemah pilar-pilar tersebut besinergi dalam pembuatan model dan pengembangan ICT
B.  Saran
Sebagai pendidik tentu harus mau belajar mengenai TIK/ICT karena TIK/ICT merupakan salah jalan untuk kemajuan Pendidikan untuk lebih bermutu dan bermartabat.








DAFTAR PUSTAKA
Ghasemi, Hamid Abolfazl Farahani  dan Maryam Mashatan,  “The Relationship between Application of Information, Communication Technology and Organizational Effectiveness in Physical Education Departments of Universities of Tehran” dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol. 2, No. 5, may 2012, h.
Muhammad Agung, “Pendekatan Penerapan Ict Di Sekolahhttp://muh-agung.blogspot.com/2011/12/pendekatan-penerapan-ict-di-sekolah_19.html di akses pada 20 Maret 2014, Pukul 21.00 Wib
H. Adie E. Yusuf, “Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan“ http://teknologikinerja.wordpress.com/2010/03/11/pemanfaatan-ict-dalam-pendidikan/ di akses pada 20 Maret 2014, Pukul 21.00 Wib
[1]directory.umm.ac.id › tik
Endah sari, “Pemanfaatan Ict Sebagai Media Pembelajaran Dalam Mendukung Kemajuan Pendidikan Indonesia, Makalah (Bogor:Universitas Pakuan:2012), h. 7




[1] Hamid Ghasemi, Abolfazl Farahani  dan Maryam Mashatan,  “The Relationship between Application of Information, Communication Technology and Organizational Effectiveness in Physical Education Departments of Universities of Tehran” dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol. 2, No. 5, may 2012, h. 239

[2]Muhammad Agung, “Pendekatan Penerapan Ict Di Sekolahhttp://muh-agung.blogspot.com/2011/12/pendekatan-penerapan-ict-di-sekolah_19.html di akses pada 20 Maret 2014, Pukul 21.00 Wib
[3]H. Adie E. Yusuf, “Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan“ http://teknologikinerja.wordpress.com/2010/03/11/pemanfaatan-ict-dalam-pendidikan/ di akses pada 20 Maret 2014, Pukul 21.00 Wib
[4] directory.umm.ac.id › tik
[5] Endah sari, “Pemanfaatan Ict Sebagai Media Pembelajaran Dalam Mendukung Kemajuan Pendidikan Indonesia, Makalah (Bogor:Universitas Pakuan:2012), h. 7
[6] Ibid, h. 9.
[7] Mohammad Agung, Loc,it.

Posting Komentar

 
Top